Rem ABS (Anti Lock Braking System): Pengertian,
Komponen, Fungsi, dan Cara kerjanya
PENGERTIAN
REM ABS
Rem
ABS awalnya dipakai pada pesawat terbang namun diterapkan pada sepeda motor
untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengendara sepeda motor.
Rem ABS adalah singkatan Anti Lock
Braking System yang merupakan dari inovasi sistem pengereman pada
kendaraan untuk menjaga keselamatan pengendara dengan mekanismenya dapat
menghindari terjadinya penguncian roda ketika dilakukan penghentian laju secara
mendadak. Pada awalnya sistem pengereman ini banyak dipakai untuk kendaraan
roda empat atau mobil serta pesawat, akan tetapi pada saat ini sudah mulai
diterapkan ke dalam jenis kendaraan roda dua. Contoh kendaraan roda dua yang
memakai teknologi dari sistem rem ABS ini adalah motor Kawasaki Ninja 650,
karena motor dengan kecepatan tinggi sangat memerlukan sistem rem teknologi
tinggi pula berupa rem tambahan yaitu sistem rem ABS. Dengan cara pengereman
ABS ini, biasanya dengan sangat keras, jadi motor langsung berhenti seketika.
Jadi pengendara harus berhati-hati karena saat direm mendadak dengan kecepatan
yang tinggi, maka sepeda motor bisa terpental atau meliuk-liuk secara bebas
dijalan.
PRINSIP KERJA REM ABS
Sistem
kerja ABS ini pada dasarnya dipakai dalam dunia balap sepeda motor. Bagi
pembalap atau motor yang memiliki kapasitas CC motor yang besar, pemakaian rem
ABS ini akan menjadi mudah dalam menstabilkan keadaan kendaraan saat direm
mendadak.
Mengenai
prinsip kerja sistem rem ABS ini termasuk sangat berteknologi canggih. Adapun
prinsip kerja pengeremannya sebagai berikut :
a.
Pada saat mengurangi tekanan rem pada
kaliper pada kondisi tertentu, rem sepeda motor dengan ABS terdapat sensor yang
berfungsi sebagai pendeteksi kecepatan, selanjutnya teknologi tersebut akan
membaca jika kendaraan melaju dan mengalami penurunan kecepatan secara drastis.
b.
Selanjutnya sesor kecepatan akan
memberikan informasi kepada perangkat yang bernama ECU (Electronic Control Unit) dan menganalisanya lebih lanjut.
c.
Tahap selanjutnya apabila roda motor
dalam posisi benar-benar mengunci, maka ECU akan menutup sebuah katup yang
membuat minyak rem menjadi terhambat. Akibatnya tekanan piston pada kaliper rem
pun berkurang, secara otomatis juga ECU menghitung laju motor jika terdeteksi roda
aman dari gejala mengunci maka sistem akan kembali seperti semula.
d.
Sistem rem seperti ini dilakukan dengan
sangat cepat bahkan dalam waktu 1 detik saja sistem sanggup mengerjakan
prosesnya hingga 15 kali.
KOMPONEN-KOMPONEN REM ABS
Adapun
komponen dari sistem rem ABS ini sudah berteknologi canggih dengan sistem
komputerisasi, seperti berikut ini :
a.
Mater Rem
Fungsi
master silinder adalah sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem
menjadi tekanan hidrolik. Master silinder bekerja dengan menggunakan piston
yang ditekan oleh pedal dan piston ini menekan minyak rem. Minyak rem
bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.
b.
Katup pengereman (ABS hydraulic control valve)
Katup
ABS secara sederhana adalah pintu gerbang minyak rem dari master silinder
menuju silinder roda. Pada sistem rem non-ABS, minyak rem dari master silinder
akan langsung ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup pengereman
dikendalikan oleh komputer atau yang biasa disebut sistem komputerisasi. Katup
ini berfungsi untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder. Adapun
katup pengereman ini dibagi menjadi 3 bagian, di antaranya :
1. Katup
posisi satu
Katup tersebut berupa sebuah
keadaan dari katup pengereman dalam keadaan terbuka secara penuh. Adapun
berakibat tekanan pada minyak rem dalam posisi penuh sehingga bisa diteruskan
kebagian rem.
2. Katup
posisi dua
Katup tersebut berupa sebuah
keadaan dari katup pengereman akan menutup tekanan rem akibatnya tidak
diteruskan ke dalam rem meskipun saat itu pengemudi sepeda motor tersebut telah
menginjak pedal rem.
3. Katup
posisi tiga
Katup tersebut berupa sebuah
keadaan dari katup pengereman berusaha menghalangi sebagian tekanan rem dan
hanya setengah saja yang akan diteruskan ke minyak rem. Akibatnya tekanan rem
tetap setengah meskipun pengemudi sepeda motor tersebut telah menginjak rem
secara penuh.
c.
Pompa ABS
Pompa
ABS memiliki fungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda
setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan katup ABS. inilah yang
menyebabkan sistem rem tetap bekerja meski katup ABS bekerja dengan mengurangi
tekanan hidrolik pada silinder roda. Mekanismenya, saat roda terkunci maka
tekanan hidrolik pada roda tersebut akan dikurangi sampai roda kembali
berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan
mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat. Begitulah seterusnya mekanisme ini
berlangsung, tapi kita tidak merasakan siklus kerjanya karena dalam satu detik
siklus ini bisa berlangsung hingga 5 kali.
d.
Kontroler (ABS control module)
Fungsi
ABS control module adalah sebagai perangkat “processing unit” untuk mengatur
kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu,
ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja. Module ini
mirip ECM pada sistem efi mesin, bedanya module ini hanya mengatur pada area
sistem pengereman. Jadi ABS control module akan menerima info dari sensor, lalu
melakukan perhitungan dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah ke
aktuator dalam hal ini katup dan pompa ABS.
e.
Sensor Kecepatan (Speed Sensor)
Ini
adalah sensor utama sistem ABS, fungsi speed sensor adalah untuk mendeteksi
kecepatan masing-masing roda. Beberapa orang juga menyebutnya dengan wheel
speed sensor, atau sensor ABS. meski fungsinya untuk mendeteksi kecepatan roda
sensor ini sangat penting keberadaannya untuk sistem ABS. Karena yang
mendeteksi roda terkunci atau selip ya sensor-sensor ini. Cara kerja sensor ini
sama seperti CKP sensor yang memnfaatkan induksi elektromagnet roda bergerigi
dengan pick-up coil.
f.
Silinder Roda (Wheel cylinder)
Silinder
roda berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan
mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit ke piringan. Cara kerjanya
juga sama seperti master silinder dengan memanfaatkan piston, namun piston ini
akan ditekan oleh minyak rem dan hasilnya piston akan menekan kampas rem.
g.
Saluran Hidrolik (Hydraulic brake channels)
Saluran
hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder sampai
ke silinder roda. Kalau anda lihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih
rumit karena dari ABS valve terdapat empat buah saluran yang mengarah ke
masing-masing roda secara independen. Bahan saluran ini, juga tetap
mempertahankan material logam karena kuat terhadap panas, dan kuat juga
terhadap gesekan benda tajam.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REM ABS
Kelebihan Rem
ABS :
a.
Sistem keamanan
lebih terjamin karena slip saat pengereman sangat minim terjadi.
b.
Cocok digunakan
untuk melintasi jalanan yang licin dengan kecepatan tinggi.
c.
Kendaraan mudah dikendalikan saat mengerem secara
mendadak
d.
Pengereman Rem ABS lebih cepat dibandingkan rem
biasa
e.
Pengereman semakin efektif dan tentunya tingkat
kecelakaan semakin kecil.
Kekurangan Rem
ABS :
a.
Jika terjadi masuk angin/ada
udara palsu didalam sistem rem, maka sulit untuk dikeluarkan.
b.
Minyak rem tidak boleh kosong
atau kurang dari spesifikasi.
c.
Wheel speed sensor lebih sensitif
yang berdampak mudah mengalami kerusakan.
CARA
MERAWAT REM ABS
Adapun
beberapa cara merawat rem ABS yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan
pembersihan secara rutin
Dilakukan dengan cara pembersihan
secara rutin. Bagian yang dibersihkan adalah dibagian cakram dan sensor speed
yang terdapat debu dan pasir yang menumpuk.
2. Pergantian
rem secara periodik
Dilakukan dengan cara melaksanakan
pergantian oli rem secara periodik. Tujuannya adalah supaya Rem ABS menjadi
tahan lama dan tidak mengalami kerusakan.
3. Jangan
memodifikasi komponen roda
Usahakan jangan memodifikasin roda
yang ada rem ABSnya karena bisa menyebabkan rem dapat terganggu, dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem rem ABS tersebut.
4. Jangan
biarkan sepeda motor terjatuh
Jatuh bisa menyebabkan kerusakan
pada sistem rem ABS, karena sistem rem ini semua perangkat adalah sensor-sensor
yang dikendalikan oleh komputerisasi. Apabila sepeda motor terjatuh bisa
menyebabkan kerusakan yang dapat berakibat fatal bahkan komponen rem ABS tidak
bisa diperbaiki yang tentunya terpaksa harus menggantinya dengan yang baru.