Tampilkan postingan dengan label MATERI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MATERI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Maret 2022

11 KOMPONEN KARBURATOR SEPEDA MOTOR YANG HARUS ANDA KETAHUI

 

KOMPONEN KARBURATOR SEPEDA MOTOR DAN FUNGSINYA

Karburator merupakan komponen yang penting dalam sepeda motor, dimana fungsinya untuk proses mencampur udara dan bahan bakar sebelum dimasukkan ke dalam silinder (ruang pembakaran). Proses pencampuran udara dan bahan bakar yang didapatkan dari karburator tidak boleh sembarang. Diperlukan komposisi yang tepat untuk mendapatkan proses pembakaran yang sempurna. Oleh karena itu, kualitas serta kondisi karburator haruslah terawat dan terjaga. Untuk menjaga kondisi karburator tetap baik, kamu harus rajin membersihkan karburator motor secara rutin.

Berikut komponen karburator yang wajib kalian ketahui :

1.    Mangkok Pelampung Karburator (Fload Chamber)

Mangkok Pelampung Karburator atau sering disebut sebagai Float Chamber. berfungsi untuk untuk menampung sementara bahan bakar yang berasal dari tangki bahan bakar sebelum dicampur dengan udara yang akan dimasukkan ke dalam ruang pembakaran.

2.    Pelampung (Fload)

Fungsi dari komponen ini untuk mengatur bahan bakar yang ada pada mangkok agar tidak melebihi takaran. Dengan begitu kondisi karburator yang banjir tidak akan terjadi dengan adanya komponen ini.

3.    Jarum Pelampung (Fload Valve)

Jarum Pelampung memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai penutup saluran suplai bahan bakar yang berasal dari tangki, apabila bahan bakar yang ada di dalam mangkok pelampung telah terisi penuh.

4.    Katup gas/skep (Throttle Valve)

Fungsi utama dari komponen ini yaitu sebagai pengatur jumlah campuran bahan bakar dengan udara yang nantinya akan di teruskan  ke dalam ruang pembakaran.

5.    Pegas katup gas/per skep (throttle valve spring)

Komponen ini terletak di bagian atas karburator motor berada pada tutup pengatur katup gas. Fungsi utama dari Pegas Katup Gas adalah menjaga katup agar tetap tertutup saat tidak menarik tuas gas. Pegas Katup Gas ini juga berfungsi untuk mengembalikan posisi katup ke posisi semula saat tuas gas dilepas.

6.    Pemancar

Komponen karburator motor yang memiliki fungsi untuk mengontrol aliran bahan sistem pada putaran rendah dan tinggi dibagi menjadi dua, yaitu:

a.    Slow jet/Pilot jet

Mempunyai tugas untuk dapat mengontrol dan mengatur aliran bahan bakar pada sistem dengan putaran rendah (stasioner) dan mengenah. Dan semakin besar ukurannya, maka semakin besar pula bahan bakar yang akan bisa di salurkan.

b.    Main jet

Komponen karburator motor yang memiliki fungsi untuk mengontrol aliran bahan sistem pada putaran menengah dan tinggi. Semakin besar ukurannya, maka akan semakin besar pula bahan bakar yang dialirkan.

7.    Jarum skep/jarum gas (Jet Needle)

Fungsi dari komponen karburator satu ini adalah untuk mengatur jumlah campuran bahan bakar dengan udara yang masuk melalui Main Jet dengan kondisi saat motor digas dengan pembukaan katup 1/4 sampai dengan 3/4. Tak hanya itu, Jarum Gas juga memiliki peran penting terhadap besar kecilnya lubang Needle Jet. Bentuk dari komponen ini sedikit tirus, sehingga pada saat Jet Needle ditarik, maka diameter dari lubang Needle Jet akan berubah sesuai dengan katup gas yang ada.

8.    Needle Jet

Nama dari komponen yang satu ini memang mirip dengan sebelumnya, namun bentuknya sedikit lebih tirus dibanding Jet Needle. Oleh karena itu, ukuran dari Needle Jet akan berubah menyesuaikan dengan bukaan dari Katup Gas. Fungsinya sendiri adalah untuk mengontrol besar kecilnya lubang yang masih berhubungan dengan bagian venturi. 

9.    Sekrup gas (Throttle screw)

Komponen satu ini berfungsi untuk menyetel posisi skep sebelum digas.

10. Sekrup udara (Air screw/pilot screw)

Sementara itu komponen karburator motor yang terakhir bernama Air Screw atau Pilot Screw. Yang mana komponen ini merupakan sebuah sekrup yang akan dapat kita gunakan untuk mengatur banyakanya udara dan bahan bakar yang akan melewati orifice.

11. Katup cok (Choke Valve)

Fungsinya adalah untuk menutup udara luar yang masuk menuju karburator sehingga kaya akan gas dan dapat digunakan saat waktu starter.

 

Ternyata komponen karburator cukup lengkap dan memiliki peran yang sangat penting dari masing-masing komponen. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat untuk pengetahuan otomotif kamu.

Terima kasih.

Minggu, 09 Mei 2021

PRINSIP KERJA REM ABS (Anti Lock Braking System)

Rem ABS (Anti Lock Braking System): Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Cara kerjanya


PENGERTIAN REM ABS

Rem ABS awalnya dipakai pada pesawat terbang namun diterapkan pada sepeda motor untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengendara sepeda motor.

            Rem ABS adalah singkatan Anti Lock Braking System yang merupakan dari inovasi sistem pengereman pada kendaraan untuk menjaga keselamatan pengendara dengan mekanismenya dapat menghindari terjadinya penguncian roda ketika dilakukan penghentian laju secara mendadak. Pada awalnya sistem pengereman ini banyak dipakai untuk kendaraan roda empat atau mobil serta pesawat, akan tetapi pada saat ini sudah mulai diterapkan ke dalam jenis kendaraan roda dua. Contoh kendaraan roda dua yang memakai teknologi dari sistem rem ABS ini adalah motor Kawasaki Ninja 650, karena motor dengan kecepatan tinggi sangat memerlukan sistem rem teknologi tinggi pula berupa rem tambahan yaitu sistem rem ABS. Dengan cara pengereman ABS ini, biasanya dengan sangat keras, jadi motor langsung berhenti seketika. Jadi pengendara harus berhati-hati karena saat direm mendadak dengan kecepatan yang tinggi, maka sepeda motor bisa terpental atau meliuk-liuk secara bebas dijalan.

 

PRINSIP KERJA REM ABS

 


            Sistem kerja ABS ini pada dasarnya dipakai dalam dunia balap sepeda motor. Bagi pembalap atau motor yang memiliki kapasitas CC motor yang besar, pemakaian rem ABS ini akan menjadi mudah dalam menstabilkan keadaan kendaraan saat direm mendadak.

Mengenai prinsip kerja sistem rem ABS ini termasuk sangat berteknologi canggih. Adapun prinsip kerja pengeremannya sebagai berikut :

a.       Pada saat mengurangi tekanan rem pada kaliper pada kondisi tertentu, rem sepeda motor dengan ABS terdapat sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi kecepatan, selanjutnya teknologi tersebut akan membaca jika kendaraan melaju dan mengalami penurunan kecepatan secara drastis.

b.      Selanjutnya sesor kecepatan akan memberikan informasi kepada perangkat yang bernama ECU (Electronic Control Unit) dan menganalisanya lebih lanjut.

c.       Tahap selanjutnya apabila roda motor dalam posisi benar-benar mengunci, maka ECU akan menutup sebuah katup yang membuat minyak rem menjadi terhambat. Akibatnya tekanan piston pada kaliper rem pun berkurang, secara otomatis juga ECU menghitung laju motor jika terdeteksi roda aman dari gejala mengunci maka sistem akan kembali seperti semula.

d.      Sistem rem seperti ini dilakukan dengan sangat cepat bahkan dalam waktu 1 detik saja sistem sanggup mengerjakan prosesnya hingga 15 kali.

 

KOMPONEN-KOMPONEN REM ABS

            Adapun komponen dari sistem rem ABS ini sudah berteknologi canggih dengan sistem komputerisasi, seperti berikut ini :

a.       Mater Rem

Fungsi master silinder adalah sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder bekerja dengan menggunakan piston yang ditekan oleh pedal dan piston ini menekan minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.

b.      Katup pengereman (ABS hydraulic control valve)

Katup ABS secara sederhana adalah pintu gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Pada sistem rem non-ABS, minyak rem dari master silinder akan langsung ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup pengereman dikendalikan oleh komputer atau yang biasa disebut sistem komputerisasi. Katup ini berfungsi untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder. Adapun katup pengereman ini dibagi menjadi 3 bagian, di antaranya :

1.       Katup posisi satu

Katup tersebut berupa sebuah keadaan dari katup pengereman dalam keadaan terbuka secara penuh. Adapun berakibat tekanan pada minyak rem dalam posisi penuh sehingga bisa diteruskan kebagian rem.

2.       Katup posisi dua

Katup tersebut berupa sebuah keadaan dari katup pengereman akan menutup tekanan rem akibatnya tidak diteruskan ke dalam rem meskipun saat itu pengemudi sepeda motor tersebut telah menginjak pedal rem.

3.       Katup posisi tiga

Katup tersebut berupa sebuah keadaan dari katup pengereman berusaha menghalangi sebagian tekanan rem dan hanya setengah saja yang akan diteruskan ke minyak rem. Akibatnya tekanan rem tetap setengah meskipun pengemudi sepeda motor tersebut telah menginjak rem secara penuh.

c.       Pompa ABS

Pompa ABS memiliki fungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan katup ABS. inilah yang menyebabkan sistem rem tetap bekerja meski katup ABS bekerja dengan mengurangi tekanan hidrolik pada silinder roda. Mekanismenya, saat roda terkunci maka tekanan hidrolik pada roda tersebut akan dikurangi sampai roda kembali berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat. Begitulah seterusnya mekanisme ini berlangsung, tapi kita tidak merasakan siklus kerjanya karena dalam satu detik siklus ini bisa berlangsung hingga 5 kali.

d.      Kontroler (ABS control module)

Fungsi ABS control module adalah sebagai perangkat “processing unit” untuk mengatur kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu, ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja. Module ini mirip ECM pada sistem efi mesin, bedanya module ini hanya mengatur pada area sistem pengereman. Jadi ABS control module akan menerima info dari sensor, lalu melakukan perhitungan dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah ke aktuator dalam hal ini katup dan pompa ABS.

e.       Sensor Kecepatan (Speed Sensor)

Ini adalah sensor utama sistem ABS, fungsi speed sensor adalah untuk mendeteksi kecepatan masing-masing roda. Beberapa orang juga menyebutnya dengan wheel speed sensor, atau sensor ABS. meski fungsinya untuk mendeteksi kecepatan roda sensor ini sangat penting keberadaannya untuk sistem ABS. Karena yang mendeteksi roda terkunci atau selip ya sensor-sensor ini. Cara kerja sensor ini sama seperti CKP sensor yang memnfaatkan induksi elektromagnet roda bergerigi dengan pick-up coil.

f.       Silinder Roda (Wheel cylinder)

Silinder roda berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit ke piringan. Cara kerjanya juga sama seperti master silinder dengan memanfaatkan piston, namun piston ini akan ditekan oleh minyak rem dan hasilnya piston akan menekan kampas rem.

g.      Saluran Hidrolik (Hydraulic brake channels)

Saluran hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder sampai ke silinder roda. Kalau anda lihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih rumit karena dari ABS valve terdapat empat buah saluran yang mengarah ke masing-masing roda secara independen. Bahan saluran ini, juga tetap mempertahankan material logam karena kuat terhadap panas, dan kuat juga terhadap gesekan benda tajam.

 

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REM ABS

Kelebihan Rem ABS :

a.       Sistem keamanan lebih terjamin karena slip saat pengereman sangat minim terjadi.

b.      Cocok digunakan untuk melintasi jalanan yang licin dengan kecepatan tinggi.

c.       Kendaraan mudah dikendalikan saat mengerem secara mendadak

d.      Pengereman Rem ABS lebih cepat dibandingkan rem biasa

e.       Pengereman semakin efektif dan tentunya tingkat kecelakaan semakin kecil.

Kekurangan Rem ABS :

a.       Jika terjadi masuk angin/ada udara palsu didalam sistem rem, maka sulit untuk dikeluarkan.

b.      Minyak rem tidak boleh kosong atau kurang dari spesifikasi. 

c.       Wheel speed sensor lebih sensitif yang berdampak mudah mengalami kerusakan.

CARA MERAWAT REM ABS

Adapun beberapa cara merawat rem ABS yaitu sebagai berikut :

1.      Melakukan pembersihan secara rutin

Dilakukan dengan cara pembersihan secara rutin. Bagian yang dibersihkan adalah dibagian cakram dan sensor speed yang terdapat debu dan pasir yang menumpuk.

2.      Pergantian rem secara periodik

Dilakukan dengan cara melaksanakan pergantian oli rem secara periodik. Tujuannya adalah supaya Rem ABS menjadi tahan lama dan tidak mengalami kerusakan.

3.      Jangan memodifikasi komponen roda

Usahakan jangan memodifikasin roda yang ada rem ABSnya karena bisa menyebabkan rem dapat terganggu, dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem rem ABS tersebut.

4.      Jangan biarkan sepeda motor terjatuh

Jatuh bisa menyebabkan kerusakan pada sistem rem ABS, karena sistem rem ini semua perangkat adalah sensor-sensor yang dikendalikan oleh komputerisasi. Apabila sepeda motor terjatuh bisa menyebabkan kerusakan yang dapat berakibat fatal bahkan komponen rem ABS tidak bisa diperbaiki yang tentunya terpaksa harus menggantinya dengan yang baru.

 

 

 

 

Jumat, 07 Mei 2021

Pengertian Rem Cakram Sepeda Motor : Cara kerja, Komponen, Tipe, Kelebihan dan Kekurangan

 SISTEM REM CAKRAM – Pengertian, Cara kerja, Komponen, Tipe, Kelebihan dan kekurangan

Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong kampas rem (brake pads) ke cakram. Sistem rem cakram ini, dinilai lebih simpel dan lebih responsif, karena dengan luas penampang rem yang kecil namun arah gaya gesek saling menekan membuat sistem pengereman menjadi lebih efektif.

Cara Kerja Rem Cakram

Setelah anda mengetahui komponen-komponen yang terdapat di dalam rem cakram. Barulah anda memahami tentang cara kerja rem cakram di bawah ini. Cara kerja rem cakram adalah pada saat anda menginjak pedal rem, maka piston pada master rem akan tertekan dan terdorong ke depan. Hal tersebut memberikan tekanan pada minyak rem dan diteruskan melalui selang rem ke piston yang menyebabkan kampas rem terdorong, sehingga kampas rem tersebut mencengkram piringan cakram. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya pengereman sehingga laju motor semakin lambat dan berhenti. Kemudian, pada saat anda melepaskan pedal rem akan menyebabkan adanya peregangan sehingga tidak adanya gesekan antara kampas rem dan piringan cakram. Oleh karena itu rem bebas dan tidak terjadi pengereman. Selain itu, ada banyak keuntungan menggunakan rem cakram dari pada menggunakan rem tromol.

 

Komponen-komponen rem cakram

Berikut merupakan, komponen-komponen yang terdapat pada rem cakram :

1.      Piringan cakram

 

            Komponen ini terbuat dari besi tuang yang dapat menahan panas dari gesekan akibat proses pengereman dan tahan terhadap korosi. Piringan cakram merupakan komponen yang secara langsung menghasilkan proses pengereman dengan terjadinya gesekan antara piringan cakram tersebut dengan kampas rem.

 

2.      Master rem

 

            Merupakan komponen yang paling penting yang berfungsi sebagai penekan minyak rem. Hal tersebut dikarenakan sistem kerja dari rem cakram adalah tekanan dari minyak rem terhadap kaliper rem. Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu bak penampung minyak rem, handle rem sebagai penekan piston, dan pegas untuk mengembalikan kembali handle rem agar kembali pada posisi semula.

 

3.        Piston

 

                Piston pada rem cakram berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem pada bak penampungan untuk menekan minyak rem kearah kaliper.

 

4.     Selang rem

 

            Selang rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang telah ditekan oleh piston ke kaliper rem.

 

5.     Kaliper rem

            Pada kaliper rem juga terdapat piston atau penekan yang berfungsi untuk menekan kampas rem. Jumlah piston atau penekan dalam kaliper rem beragam, ada yang hanya satu piston dan ada juga yang terdiri atas dua atau tiga piston dalam kaliper rem.

 

6.     Kampas rem

              Kampas rem biasanya terbuat dari dari campuran asbes yang dapat menghasilkan gesekan dan mencengkram kuat piringan rem. Di dalam kampas rem terdapat garis-garis yang berfungsi untuk mengurangi panas akibat gesekan.
 

Tipe Tipe Rem Cakram

Apabila dikategorikan berdasarkan jumlah piston, maka ada dua macam tipe kaliper diantaranya :

  1. Single piston, merupakan kaliper rem yang hanya memiliki satu buah piston untuk menggerakan dua kampas rem.
  2. Multi piston, merupakan kaliper rem yang memiliki dua atau lebih piston untuk menggerakan kaliper rem. Biasanya semakin banyak piston semakin tinggi pula permukaan gesek rem.

Sementara kalau dikategorikan berdasarkan tipe aliran fluida, juga ada dua macam, yakni :

  1. Tipe fixed caliper, tipe ini biasanya memiliki dua atau lebih piston yang terletak disamping kanan dan kiri kampas rem. Saat rem ditekan, maka piston-piston ini saling menjepit.
  2. Tipe floating caliper, tipe ini biasanya hanya memiliki satu piston yang terletak di sisi dalam. Namun, posisi caliper bisa digerakan ke kanan dan kekiri. Sehingga ketika rem ditekan, gerakan piston akan mendorong kaliper untuk bergerak sehingga bisa menjepit kampas.

Kelebihan dan Kekurangan pada Rem Cakram

Kelebihan :

  • Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka, sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
  • Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem, sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
  • Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.
  • Daya pengereman mencapai 100% karena metode yang digunakan adalah jepitan.

Kekurangan :

  • Memiliki luas kampas yang lebih kecil sehingga daya pengereman tidak sekuat rem tromol.
  • Lebih cepat aus karena metode "jepitan" pada rem cakram membuat penekanan kampas menjadi besar.
  • Dengan model terbuka, kaliper berpotensi kemasukan kotoran yang bisa merusak kaliper.