Minggu, 09 Mei 2021

PRINSIP KERJA REM ABS (Anti Lock Braking System)

Rem ABS (Anti Lock Braking System): Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Cara kerjanya


PENGERTIAN REM ABS

Rem ABS awalnya dipakai pada pesawat terbang namun diterapkan pada sepeda motor untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengendara sepeda motor.

            Rem ABS adalah singkatan Anti Lock Braking System yang merupakan dari inovasi sistem pengereman pada kendaraan untuk menjaga keselamatan pengendara dengan mekanismenya dapat menghindari terjadinya penguncian roda ketika dilakukan penghentian laju secara mendadak. Pada awalnya sistem pengereman ini banyak dipakai untuk kendaraan roda empat atau mobil serta pesawat, akan tetapi pada saat ini sudah mulai diterapkan ke dalam jenis kendaraan roda dua. Contoh kendaraan roda dua yang memakai teknologi dari sistem rem ABS ini adalah motor Kawasaki Ninja 650, karena motor dengan kecepatan tinggi sangat memerlukan sistem rem teknologi tinggi pula berupa rem tambahan yaitu sistem rem ABS. Dengan cara pengereman ABS ini, biasanya dengan sangat keras, jadi motor langsung berhenti seketika. Jadi pengendara harus berhati-hati karena saat direm mendadak dengan kecepatan yang tinggi, maka sepeda motor bisa terpental atau meliuk-liuk secara bebas dijalan.

 

PRINSIP KERJA REM ABS

 


            Sistem kerja ABS ini pada dasarnya dipakai dalam dunia balap sepeda motor. Bagi pembalap atau motor yang memiliki kapasitas CC motor yang besar, pemakaian rem ABS ini akan menjadi mudah dalam menstabilkan keadaan kendaraan saat direm mendadak.

Mengenai prinsip kerja sistem rem ABS ini termasuk sangat berteknologi canggih. Adapun prinsip kerja pengeremannya sebagai berikut :

a.       Pada saat mengurangi tekanan rem pada kaliper pada kondisi tertentu, rem sepeda motor dengan ABS terdapat sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi kecepatan, selanjutnya teknologi tersebut akan membaca jika kendaraan melaju dan mengalami penurunan kecepatan secara drastis.

b.      Selanjutnya sesor kecepatan akan memberikan informasi kepada perangkat yang bernama ECU (Electronic Control Unit) dan menganalisanya lebih lanjut.

c.       Tahap selanjutnya apabila roda motor dalam posisi benar-benar mengunci, maka ECU akan menutup sebuah katup yang membuat minyak rem menjadi terhambat. Akibatnya tekanan piston pada kaliper rem pun berkurang, secara otomatis juga ECU menghitung laju motor jika terdeteksi roda aman dari gejala mengunci maka sistem akan kembali seperti semula.

d.      Sistem rem seperti ini dilakukan dengan sangat cepat bahkan dalam waktu 1 detik saja sistem sanggup mengerjakan prosesnya hingga 15 kali.

 

KOMPONEN-KOMPONEN REM ABS

            Adapun komponen dari sistem rem ABS ini sudah berteknologi canggih dengan sistem komputerisasi, seperti berikut ini :

a.       Mater Rem

Fungsi master silinder adalah sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder bekerja dengan menggunakan piston yang ditekan oleh pedal dan piston ini menekan minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.

b.      Katup pengereman (ABS hydraulic control valve)

Katup ABS secara sederhana adalah pintu gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Pada sistem rem non-ABS, minyak rem dari master silinder akan langsung ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup pengereman dikendalikan oleh komputer atau yang biasa disebut sistem komputerisasi. Katup ini berfungsi untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder. Adapun katup pengereman ini dibagi menjadi 3 bagian, di antaranya :

1.       Katup posisi satu

Katup tersebut berupa sebuah keadaan dari katup pengereman dalam keadaan terbuka secara penuh. Adapun berakibat tekanan pada minyak rem dalam posisi penuh sehingga bisa diteruskan kebagian rem.

2.       Katup posisi dua

Katup tersebut berupa sebuah keadaan dari katup pengereman akan menutup tekanan rem akibatnya tidak diteruskan ke dalam rem meskipun saat itu pengemudi sepeda motor tersebut telah menginjak pedal rem.

3.       Katup posisi tiga

Katup tersebut berupa sebuah keadaan dari katup pengereman berusaha menghalangi sebagian tekanan rem dan hanya setengah saja yang akan diteruskan ke minyak rem. Akibatnya tekanan rem tetap setengah meskipun pengemudi sepeda motor tersebut telah menginjak rem secara penuh.

c.       Pompa ABS

Pompa ABS memiliki fungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan katup ABS. inilah yang menyebabkan sistem rem tetap bekerja meski katup ABS bekerja dengan mengurangi tekanan hidrolik pada silinder roda. Mekanismenya, saat roda terkunci maka tekanan hidrolik pada roda tersebut akan dikurangi sampai roda kembali berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat. Begitulah seterusnya mekanisme ini berlangsung, tapi kita tidak merasakan siklus kerjanya karena dalam satu detik siklus ini bisa berlangsung hingga 5 kali.

d.      Kontroler (ABS control module)

Fungsi ABS control module adalah sebagai perangkat “processing unit” untuk mengatur kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu, ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja. Module ini mirip ECM pada sistem efi mesin, bedanya module ini hanya mengatur pada area sistem pengereman. Jadi ABS control module akan menerima info dari sensor, lalu melakukan perhitungan dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah ke aktuator dalam hal ini katup dan pompa ABS.

e.       Sensor Kecepatan (Speed Sensor)

Ini adalah sensor utama sistem ABS, fungsi speed sensor adalah untuk mendeteksi kecepatan masing-masing roda. Beberapa orang juga menyebutnya dengan wheel speed sensor, atau sensor ABS. meski fungsinya untuk mendeteksi kecepatan roda sensor ini sangat penting keberadaannya untuk sistem ABS. Karena yang mendeteksi roda terkunci atau selip ya sensor-sensor ini. Cara kerja sensor ini sama seperti CKP sensor yang memnfaatkan induksi elektromagnet roda bergerigi dengan pick-up coil.

f.       Silinder Roda (Wheel cylinder)

Silinder roda berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit ke piringan. Cara kerjanya juga sama seperti master silinder dengan memanfaatkan piston, namun piston ini akan ditekan oleh minyak rem dan hasilnya piston akan menekan kampas rem.

g.      Saluran Hidrolik (Hydraulic brake channels)

Saluran hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder sampai ke silinder roda. Kalau anda lihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih rumit karena dari ABS valve terdapat empat buah saluran yang mengarah ke masing-masing roda secara independen. Bahan saluran ini, juga tetap mempertahankan material logam karena kuat terhadap panas, dan kuat juga terhadap gesekan benda tajam.

 

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REM ABS

Kelebihan Rem ABS :

a.       Sistem keamanan lebih terjamin karena slip saat pengereman sangat minim terjadi.

b.      Cocok digunakan untuk melintasi jalanan yang licin dengan kecepatan tinggi.

c.       Kendaraan mudah dikendalikan saat mengerem secara mendadak

d.      Pengereman Rem ABS lebih cepat dibandingkan rem biasa

e.       Pengereman semakin efektif dan tentunya tingkat kecelakaan semakin kecil.

Kekurangan Rem ABS :

a.       Jika terjadi masuk angin/ada udara palsu didalam sistem rem, maka sulit untuk dikeluarkan.

b.      Minyak rem tidak boleh kosong atau kurang dari spesifikasi. 

c.       Wheel speed sensor lebih sensitif yang berdampak mudah mengalami kerusakan.

CARA MERAWAT REM ABS

Adapun beberapa cara merawat rem ABS yaitu sebagai berikut :

1.      Melakukan pembersihan secara rutin

Dilakukan dengan cara pembersihan secara rutin. Bagian yang dibersihkan adalah dibagian cakram dan sensor speed yang terdapat debu dan pasir yang menumpuk.

2.      Pergantian rem secara periodik

Dilakukan dengan cara melaksanakan pergantian oli rem secara periodik. Tujuannya adalah supaya Rem ABS menjadi tahan lama dan tidak mengalami kerusakan.

3.      Jangan memodifikasi komponen roda

Usahakan jangan memodifikasin roda yang ada rem ABSnya karena bisa menyebabkan rem dapat terganggu, dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem rem ABS tersebut.

4.      Jangan biarkan sepeda motor terjatuh

Jatuh bisa menyebabkan kerusakan pada sistem rem ABS, karena sistem rem ini semua perangkat adalah sensor-sensor yang dikendalikan oleh komputerisasi. Apabila sepeda motor terjatuh bisa menyebabkan kerusakan yang dapat berakibat fatal bahkan komponen rem ABS tidak bisa diperbaiki yang tentunya terpaksa harus menggantinya dengan yang baru.

 

 

 

 

Download Soal + Jawaban Pengelolaan Bengkel Kelas XII TSM

Mata Pelajaran            : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas                           : XII Teknik Sepeda Motor


1.      Pucuk pimpinan dalam suatu tempat usaha perbengkelan disebut ...
         a. Owner
         b. Manager
         c. Toolman
         d. Chief Mekanik
         e. Supervisor

 2.     Orang yang bertanggung jawab atas pengecekan dari hasil pengerjaan yang dilakukan oleh para mekanik disebut ..
         a. Owner
         b. Toolman
         c.  Manager
         d.  Final Inspector
         e.  Account

3.      Pembantu frontman yang mana dirinya terjun langsung ke lapangan dan melaporkan hasil yang ada didalam bengkel disebut ...
         a. Chief Mekanik
         b. Final Inspector
         c. Frontman
         d. Toolman
         e. Account

4.      Orang yang bertugas membuat laporan transaksi dan mencatat transaksi yang terjadi adalah ...
         a. Mekanik
         b. Chief Mekanik
         c. Toolman
         d. Account
         e. Receptionist 

5.      Dibawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bengkel, kecuali ...
         a. Modal
         b. Mental
         c. Pengetahuan bisnis
         d. Perencanaan bisnis
         e. Keberuntungan

6.      Dibawah ini yang bukan jenis usaha dibidang sepeda motor adalah ...
         a. Tempat cucian kendaraan
         b. Jasa Ganti oli
         c. Servis kendaraan
         d. Cutting stiker
         e. Tambal ban

 7.      Dalam menyusun rencana membangun usaha bengkel sepeda motor, harus melihat beberapa point penting diantarannya, kecuali ...
         a. Memilih modal dan jenis bengkel
         b. Menentukan tempat dan lokasi usaha
         c. Memperhatikan banyaknya saingan ditempat tersebut
         d. Membuat desain bengkel
         e. Memikirkan untung dan rugi

 8.      Suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman, baik itu bagi pekerja, perusahaan, maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja disebut ...
           a. Kecelakaan Kerja
           b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
           c. Kesejahteraan kerja
           d. Kenyamanan kerja
           e. Ketentuan kerja

9.      Undang-undang yang mengatur tentang kesehatan kerja adalah ...
         a. UU No 23 Tahun 1992
         b. UU No 22 Tahun 1992
         c. UU No 21 Tahun 1992
         d. UU No 20 Tahun 1992
         e. UU No 19 Tahun 1992

10.  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 mengatur tentang ...
        a. Kecelakaan kerja
        b. Keselamatan kerja
        c. Kenyamanan kerja
        d. Perlindungan kerja
        e. Kesejahteraan kerja



Saol dan Jawaban dapat didownload dengan klik logo dibawah ini :


Terimakasih sedulur .....






Jumat, 07 Mei 2021

Pengertian Rem Cakram Sepeda Motor : Cara kerja, Komponen, Tipe, Kelebihan dan Kekurangan

 SISTEM REM CAKRAM – Pengertian, Cara kerja, Komponen, Tipe, Kelebihan dan kekurangan

Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong kampas rem (brake pads) ke cakram. Sistem rem cakram ini, dinilai lebih simpel dan lebih responsif, karena dengan luas penampang rem yang kecil namun arah gaya gesek saling menekan membuat sistem pengereman menjadi lebih efektif.

Cara Kerja Rem Cakram

Setelah anda mengetahui komponen-komponen yang terdapat di dalam rem cakram. Barulah anda memahami tentang cara kerja rem cakram di bawah ini. Cara kerja rem cakram adalah pada saat anda menginjak pedal rem, maka piston pada master rem akan tertekan dan terdorong ke depan. Hal tersebut memberikan tekanan pada minyak rem dan diteruskan melalui selang rem ke piston yang menyebabkan kampas rem terdorong, sehingga kampas rem tersebut mencengkram piringan cakram. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya pengereman sehingga laju motor semakin lambat dan berhenti. Kemudian, pada saat anda melepaskan pedal rem akan menyebabkan adanya peregangan sehingga tidak adanya gesekan antara kampas rem dan piringan cakram. Oleh karena itu rem bebas dan tidak terjadi pengereman. Selain itu, ada banyak keuntungan menggunakan rem cakram dari pada menggunakan rem tromol.

 

Komponen-komponen rem cakram

Berikut merupakan, komponen-komponen yang terdapat pada rem cakram :

1.      Piringan cakram

 

            Komponen ini terbuat dari besi tuang yang dapat menahan panas dari gesekan akibat proses pengereman dan tahan terhadap korosi. Piringan cakram merupakan komponen yang secara langsung menghasilkan proses pengereman dengan terjadinya gesekan antara piringan cakram tersebut dengan kampas rem.

 

2.      Master rem

 

            Merupakan komponen yang paling penting yang berfungsi sebagai penekan minyak rem. Hal tersebut dikarenakan sistem kerja dari rem cakram adalah tekanan dari minyak rem terhadap kaliper rem. Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu bak penampung minyak rem, handle rem sebagai penekan piston, dan pegas untuk mengembalikan kembali handle rem agar kembali pada posisi semula.

 

3.        Piston

 

                Piston pada rem cakram berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem pada bak penampungan untuk menekan minyak rem kearah kaliper.

 

4.     Selang rem

 

            Selang rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang telah ditekan oleh piston ke kaliper rem.

 

5.     Kaliper rem

            Pada kaliper rem juga terdapat piston atau penekan yang berfungsi untuk menekan kampas rem. Jumlah piston atau penekan dalam kaliper rem beragam, ada yang hanya satu piston dan ada juga yang terdiri atas dua atau tiga piston dalam kaliper rem.

 

6.     Kampas rem

              Kampas rem biasanya terbuat dari dari campuran asbes yang dapat menghasilkan gesekan dan mencengkram kuat piringan rem. Di dalam kampas rem terdapat garis-garis yang berfungsi untuk mengurangi panas akibat gesekan.
 

Tipe Tipe Rem Cakram

Apabila dikategorikan berdasarkan jumlah piston, maka ada dua macam tipe kaliper diantaranya :

  1. Single piston, merupakan kaliper rem yang hanya memiliki satu buah piston untuk menggerakan dua kampas rem.
  2. Multi piston, merupakan kaliper rem yang memiliki dua atau lebih piston untuk menggerakan kaliper rem. Biasanya semakin banyak piston semakin tinggi pula permukaan gesek rem.

Sementara kalau dikategorikan berdasarkan tipe aliran fluida, juga ada dua macam, yakni :

  1. Tipe fixed caliper, tipe ini biasanya memiliki dua atau lebih piston yang terletak disamping kanan dan kiri kampas rem. Saat rem ditekan, maka piston-piston ini saling menjepit.
  2. Tipe floating caliper, tipe ini biasanya hanya memiliki satu piston yang terletak di sisi dalam. Namun, posisi caliper bisa digerakan ke kanan dan kekiri. Sehingga ketika rem ditekan, gerakan piston akan mendorong kaliper untuk bergerak sehingga bisa menjepit kampas.

Kelebihan dan Kekurangan pada Rem Cakram

Kelebihan :

  • Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka, sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
  • Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem, sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
  • Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.
  • Daya pengereman mencapai 100% karena metode yang digunakan adalah jepitan.

Kekurangan :

  • Memiliki luas kampas yang lebih kecil sehingga daya pengereman tidak sekuat rem tromol.
  • Lebih cepat aus karena metode "jepitan" pada rem cakram membuat penekanan kampas menjadi besar.
  • Dengan model terbuka, kaliper berpotensi kemasukan kotoran yang bisa merusak kaliper.

 

Kamis, 06 Mei 2021

Pengertian Rem Tromol Sepeda Motor : Cara kerja, Komponen, Jenis-jenis, Kelebihan dan Kekurangan

 

SISTEM REM TROMOL – Pengertian, Cara kerja, Komponen, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

 

Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk. Perbedaannya dengan rem cakram ada pada arah gesekan. Rem cakram memiliki arah gesekan yang saling mendekati (menjepit), sehingga pada rem cakram piringan terdapat ditengah dua kampas. Namun pada rem tromol, arah gesekan saling menjauhi.

Cara Kerja Rem Tromol Sepeda Motor

Rem Mekanik / Tromol (drum brake) di operasikan secara mekanis dan sedangkan rem hidrolik dioperasikan secara hidraulic dengan memakai tekanan fluida.

1. Saat Belum Bekerja



Dapat dilihat bahwa ketika tuas rem belum ditarik/diinjak, maka rem belum bekerja. Coba perhatikan dengan seksama bahwa diantara tromol dan kampas rem masih ada celah, serta tidak terjadi sebuah persinggungan.

2. Saat Setengah Pengereman



Saat tuas rem ditarik setengah akibatnya akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem. Dalam proses kerja setengah pengereman ini cam akan bergerak memutar dan kampas akan bergerak keluar sehingga akan terjadi gesekan dengan drum/tromol. Lalu akan muncul gesekan kecil, sehingga rem tromol bekerja hanya sedikit atau dengan kata lain sedikit mengerem

3. Saat Pengereman Penuh



Hal tersebut ditunjukkkan saat tuas rem ditarik penuh sehingga akan muncul gesekan yang kuat antara kampas dan tromol. Akibatnya, cam berputar secara maksimal, sehingga terwujud sebuah gaya gesekan yang kuat dan dapat mengentikan putaran tromol. Selain itu per pengembali menjadi bekerja maksimal.

4. Saat Pelepasan Penuh



Ketika terjadi pelepasan tuas rem seperti pada gambar, maka rem akan kembali pada posisi semula, dimana pegas pengembali selanjutnya akan menarik atau mengembalikan kedudukan kampas dalam keadaan semula. Adapun dengan kata lain, tidak terjadi gesekan diantara kampas dan tromol.

 

Komponen Rem Tromol Sepeda Motor Dan Fungsinya

 

1. Brake Drum (Tromol Rem)

Brake drum atau tromol rem berfungsi sebagai media gesekan dengan kampas rem saat pengereman dilakukan, agar laju roda kendaraan dapat dihentikan. Tromol rem (brake drum) ini terletak tengah roda motor.

2. Brake Shoe (Sepatu Rem)


 

Sepatu rem atau brake shoe berfungsi sebagai tempat untuk kampas rem. Kampas rem rem tromol berbeda dengan kampas rem piringan atau cakram. Kampas rem tromol ini berbentuk persegi panjang dan melengkung. Sepatu rem untuk motor umumnya dijual sudah lengkap dengan kampas rem, sehingga ketika kampas rem mulai tipis maka penggantiannya juga beserta sepatu remnya. 

3. Brake Lining (Kampas Rem)

 

Kampas rem terbuat dari bahan komposit yang berfungsi sebagai media gesek bersama dengan tromol rem. Selama proses pengereman dilakukan, bahan dari kampas rem ini kelamaan akan semakin menipis. Untuk itu dalam jangka waktu tertentu kampas rem dapat habis dan perlu dilakukan penggantian.

4. Return Spring (Pegas Pengembali)

Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah rem digunakan. Pegas ini terletak dibagian dalam sistem rem tromol diantara dua buah sepatu rem. Setelah pengereman dilakukan, pegas akan menarik sepatu rem agar posisi rem renggang dengan tromol, sehingga roda dapat kembali berputar.

6. Brake Cam

Brake cam berfungsi untuk menekan / mendorong sepatu rem saat brake cam lever (tuas penggerak rem) bekerja. Brake cam (nok / tonjolan) terletak di ujung tuas penggerak rem.

6. Brake Cam Lever (Tuas Penggerak Rem)

Saat pedal / tuas rem ditekan tuas penggerak rem berfungsi sebagai penggerak sepatu rem agar menekan tromol rem. Tuas rem bekerja secara mekanik melalui brake cam yang terhubung di ujungnya.

7. Pivot pin

Pivot pin terletak dipangkal sepatu rem yang fungsinya sebagai center sepatu rem. Pivot pin akan menjaga sepatu rem pada area pangkal agar dapat bergerak membuka dan menutup.

8. Tuas Penghubung


Tuas penghubung terletak diluar sistem utama rem tromol, komponen ini berupa batang besi yang menghubungkan tuas penggerak rem dengan pedal rem. Tuas penghubung ada pada sistem rem tromol motor versi pedal injak.

Sedangkan pada motor matic yang menggunakan tuas rem tangan, maka menggunakan kawat kabel untuk menghubungkan tuas rem dengan batang penggerak rem. Diujung tuas penggerak dilengkapi dengan adjusting screw yang berfungsi untuk menyetel sepatu rem.

9. Pedal Rem / Tuas Rem

Pedal rem berfungsi sebagai komponen untuk mengaktifkan sistem pengereman. Pedal rem dibedakan menjadi dua macam yaitu, pedal rem injak yang ada pada sepeda motor bebek dan pedal rem tipe tuas yang ada pada motor matic. Meskipun berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama.

 

Jenis - Jenis Rem Tromol Sepeda Motor

1.    Single Leading Shoe Type

Rem tromol jenis single leading shoe type, umumnya memiliki dua buah sepatu rem. Dalam sistem kerja rem tromol jenis ini sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol biasanya melengket, sehingga dijuluki dengan leading shoe. Namun bagi sepatu rem yang terdorong kedalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Mengenai keunggulan dari kedua jenis tromol ini, leading shoe daya pengeremennya lebih besar jika dibandingkan trailing shoe, karena disebabkan untuk leading shoe terbawa oleh putaran tromol.

2.    Double Leading Shoe Type

Rem tromol jenis ini juga memakai dua sepatu rem seperti pada single leading shoe. Namun bedanya dalam double leading shoe ini memakai dua bubungan rem (brake cam). Jadi kedua sepatu rem menjadi leading serta menciptakan sistem pengeremen yang besar karena mampu menciptakan gaya penguatan sendiri.

 

Kelebihan dan kekurangan rem tromol sepeda motor :

Kelebihan :

·       Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar

·       Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta lembut,

·       Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat tertutup (didalam)

Kekurangan :

·       Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit terganggu

·       Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang responsif

·       Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram, karena arah gerakan ini akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.

·       Pergantian kampas rem relatif lebih rumit dan lama